Update Kasus Ferdy Sambo: Dipecat dari Polri hingga Isu Kakak Asuh

  • Whatsapp

Jakarta, Berita Viral

Kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas mantan Kepala Divisi Profesi Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo sudah lebih dari dua bulan bergulir.

Terdapat sejumlah kabar terbaru dari penanganan kasus pembunuhan berencana tersebut. Mabes Polri resmi menolak permohonan banding yang diajukan Sambo terkait pemecatan dirinya.

Selain itu ada juga isu soal dugaan ‘kakak asuh’ yang mencoba membantu Sambo dihukum ringan hingga jet pribadi yang dipakai Brigjen Hendra Kurniawan ke Jambi.

Ferdy Sambo Resmi Dipecat

Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) yang dipimpin Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto memutuskan menguatkan keputusan sidang kode etik yang diketok pada 26 Agustus lalu.

“Menolak permohonan banding pemohon banding,” kata Agung, Senin (19/9).

Tim Komisi Kode Etik Polri (KKEP) sebelumnya telah menjatuhkan sanksi pemecatan tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Sambo. Alasan penolakan permohonan banding itu lantaran Sambo dinilai telah melakukan perbuatan tercela.

Mabes Polri menyatakan putusan dalam sidang banding Sambo bersifat final dan mengikat. Tidak ada lagi upaya hukum yang bisa diajukan oleh Sambo untuk menghindari sanksi pemecatan tersebut.

Kakak Asuh Diduga Bantu Sambo

Di sisi lain, Guru Besar politik dan keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi mengungkap adanya sosok kakak asuh di kepolisian yang berupaya membantu Sambo agar mendapatkan vonis ringan di kasus Brigadir J.

Kakak asuh itu diduga pernah memberikan jabatan Kadiv Propam kepada Sambo pada 2019 lalu. Melejitnya karier Sambo di kepolisian diduga karena campur tangan sosok tersebut.

“Dia punya kakak asuh yang sudah pensiun yang ngasih jabatan Kadiv Propam. Karier Sambo melejit kan dari senior itu,” ujar Muradi kepada BRVIndonesia.com, Senin (19/9).

Muradi menyarankan tim khusus (timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan penyidik Bareskrim Polri mendalami dugaan peran kakak asuh Sambo.

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan agar penanganan kasus pembunuhan Brigadir J benar-benar terang benderang.

Jet Pribadi Bawa Brigjen Hendra

Indonesia Police Watch (IPW) menduga Karo Paminal Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan terbang ke Jambi menggunakan jet pribadi yang disediakan oleh sosok di balik Konsorsium 303 Jakarta.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengklaim berdasarkan penelusuran yang dilakukan, pihaknya menemukan bahwa pesawat pribadi yang digunakan Hendra tersebut bertipe Jet T7-JAB.

Sugeng kemudian menduga pesawat jet pribadi yang digunakan oleh Hendra tersebut merupakan kepunyaan RBT alias Bong.

“Dalam catatan IPW dia adalah Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (19/9).

Dalam catatan yang sama, IPW mengatakan pesawat itu juga kerap digunakan oleh AH dan YS yang namanya tercatat dalam isu Konsorsium 303 wilayah Jakarta.

Oleh karena itu, IPW mendesak agar timsus turut menyelidiki hubungan kedua masyarakat sipil tersebut dengan Sambo dalam kasus ini. Termasuk soal dugaan Konsorsium 303 yang dinaungi oleh Sambo.

Sugeng menduga ketiganya terlibat dalam pemberian dukungan terhadap pencalonan calon presiden tertentu di 2024. Sementara menurut Sugeng, hal itu juga dilakukan Sambo memuluskan tujuannya untuk menjadi Kapolri.

Perihal penggunaan jet pribadi oleh rombongan Brigjen Hendra ke kediaman keluarga Brigadir J di Jambi itu juga tertuang di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sidang pemeriksaan etik kasus pembunuhan Brigadir J. Dokumen itu sempat dilihat Berita Viral.com.

Dalam BAP itu, Hendra mengatakan bahwa dirinya bersama dengan Kombes Agus Nurpatria, Briptu Putu dan Briptu Mika pergi bersama menggunakan satu mobil ke Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta.

“Sampai di bandara kami langsung menuju ke pesawat private jet. Saat itu yang berangkat ke Jambi yaitu saya, Kombes Santo, Kombes Agus Nurpatria, AKP Rifaizal Samual, Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu, dan Briptu Mika,” ujar Hendra dalam BAP.

(lna/fra)


[Gambas:Video BRV]


Source by [author_name]

Pos terkait

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments