Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP Tubagus Hasanuddin menganggap langkah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengubah syarat tinggi badan dan batas umur dalam penerimaan calon taruna-taruni TNI 2022 merupakan kebijakan yang mundur.
Menurutnya, anak-anak di zaman sekarang sudah mendapatkan asupan gizi yang mencukupi sehingga mampu berkembang secara optimal.
“Menurut saya ini merupakan kebijakan yang set back atau mundur. Soal tinggi badan, saya yakin anak-anak di masa sekarang sudah tercukupi asupan gizinya sehingga mampu berkembang secara optimal,” kata Hasanuddin dalam keterangannya, Kamis (29/9).
Ia ingin postur tinggi badan tentera Indonesia tidak kalah dengan tentara dari luar negeri.
“Kalau postur prajurit kita di 160 cm ya tentu kalah tinggi dengan tentara dari negara lain,” ucap Hasanuddin.
Menurutnya, menjadi anggota TNI yang notabene aparatur pembela negara merupakan impian dan kebanggaan bagi rakyat Indonesia. Dia yakin animo masyarakat masuk TNI tetap tinggi meskipun menggunakan syarat yang lama.
Hasanuddin pun mempertanyakan langkah Andika mengubah persyaratan itu.
“Jadi mengapa standar tinggi badan harus diturunkan?” ucap dia.
Sebelumnya, Andika mengubah syarat tinggi badan dan batas umur dalam penerimaan calon taruna-taruni TNI 2022.
Andika menerangkan, perubahan itu ia lakukan agar lebih mengakomodasi kondisi remaja di Indonesia saat ini.
“Jadi saya sudah membuat revisi sedemikian rupa sehingga lebih mengakomodasi kondisi umum remaja Indonesia. Itu yang paling penting. Termasuk usia,” ujar Andika.
(mts/bmw)
[Gambas:Video BRV]