Paulus Waterpauw mengaku pernah ditawari posisi wakil gubernur Papua setelah Klemen Tinal meninggal dunia.
Dia mengatakan tawaran datang dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Bahkan, Airlangga terbang ke Papua untuk menyampaikan pernyataan resmi ke partai politik lainnya.
“Ketua Umum Golkar yang datang ke Papua dan beliau menyatakan secara resmi. Saya pikir sudah dilansir bahwa kandidat pengganti almarhum Klemen Tinal adalah Paulus Waterpauw,” kata Paulus saat ditemui di Jakarta, Kamis (29/9).
BRVIndonesia.com telah meminta konfirmasi dari Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono, Ketua DPP Partai Golkar Christina Aryani, dan Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengenai hal itu. Namun, ketiganya belum merespons upaya komunikasi hingga berita ini tayang.
Pada kesempatan itu, Paulus juga mengklarifikasi isu yang menyebut Kepala BIN Budi Gunawan dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengajukan namanya sebagai wagub Papua.
Dia membantah hal itu. Menurut Paulus, foto dirinya bersama Tito, Budi Gunawan, dan Lukas Enembe diambil sebelum pelantikan Kapolda Papua.
Paulus juga membantah isu utusan istana mengajukan namanya sebagai waguh Papua. Dia berkata orang yang mengajukan namanya sebagai pengganti Klemen Tinal adalah Airlangga, bukan Jokowi atau utusannya.
“Oh tidak ada, tidak ada. Itu bukan urusan presiden. Itu keterpanggilan saya sebagai anak daerah. Kedua, itu haknya Golkar. Jadi, Pak Airlangga datang dan sampaikan langsung,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyebut ada utusan istana yang melobi posisi wagub Papua sebelum Luks ditetapkan tersangka.
Kuasa hukum Gubernur Papua Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening menyebut Tito dan Budi Gunawan mengajukan nama Paulus Waterpauw pada 2017. Pada akhir tahun lalu, Tito kembali melobi Lukas mengenai posisi wagub Papua.
Stefanus pun mengaitkan lobi itu dengan penetapan tersangka Lukas. Menurutnya, Lukas dikriminalisasi karena tak loloskan Paulus sebagai wagub Papua.
(dhf/ain)
[Gambas:Video BRV]