Jakarta, Berita Viral —
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menyatakan partainya belum membicarakan wacana masuk Kabinet Indonesia Maju di tengah isu reshuffle kabinet.
Pihaknya saat ini masih sibuk melakukan konsolidasi internal dari tingkat wilayah hingga ke ranting di seluruh Indonesia.
“Secara formal, di internal PAN itu tidak pernah membicarakan hal itu atau belum pernah membicarakan hal itu (soal masuk kabinet),” kata Saleh kepada BRVIndonesia.com, Kamis (15/4).
Saleh mengatakan pihaknya baru membahas rencana masuk kabinet apabila Presiden Joko Widodo yang menyampaikan langsung. Menurutnya, jajaran pengurus nantinya akan membahas lebih jauh posisi menteri yang ditawarkan.
“Kalau Presiden Jokowi menyampaikan ke kita, ya tentu kita akan membicarakan juga langsung di internal,” ujarnya.
Saleh menyatakan PAN tidak mau memberikan kader yang tak sesuai dengan jabatan menteri yang ditawarkan. Menurutnya, memberikan kader yang tidak sesuai justru hanya akan membebani pemerintah.
“Kita berharap kalau ditarik tentu dapat membantu pemerintah dalam memudahkan langkah pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama di masa pandemi ini,” katanya.
Saleh menyebut posisi PAN saat ini menunggu tawaran Jokowi untuk masuk kabinet. Ia memastikan bahwa PAN tidak dalam posisi mengejar posisi menteri pemerintahan Jokowi.
“Jadi tidak besar kepala dan telinga, jadi biasa saja, nanti mudah-mudahan ada informasi lebih lanjut yang kami sampaikan jikalau hal itu ditawarkan kepada kami,” kata Ketua Fraksi PAN DPR tersebut.
Lebih lanjut, kata Saleh, selama ini PAN sudah membantu pemerintah dengan cara yang elegan lewat kritik yang konstruktif. Menurutnya, posisi PAN yang berada di luar pemerintahan tak serta merta pihaknya abai.
“Kami selalu katakan kalau pemerintah ini baik ya kami katakan baik, tapi kalau kurang baik ya kami akan kasih tahu juga. Di dalam dan di luar sebenarnya sama saja, kontribusi untuk pemerintah tetap bisa dilakukan,” ujarnya.
Wacana perombakan kabinet mencuat usai DPR menyetujui permintaan Jokowi untuk melebur Kemenristek ke dalam Kemendikbud. Selain itu, Jokowi juga membentuk Kementerian Investasi.
Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut Jokowi akan melantik menteri baru untuk posisi menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi (Mendikbud-Ristek).
Ngabalin juga menyampaikan akan ada menteri baru untuk jabatan menteri investasi. Menurutnya, menteri itu akan merangkap jabatan sebagai kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
“Presiden Insyaallah akan melantik menteri baru Menteri Dikbud/Ristek, Menteri Investasi/Kepala BKPM,” kata Ngabalin lewat akun Twitter @AliNgabalinNew, Rabu (14/4). Ngabalin telah mengizinkan cuitannya dikutip BRVIndonesia.com.
(mts/fra)
[Gambas:Video BRV]