Dalam nota kesepahaan tersebut, Chief Executive Officer MMC Osamu Masuko sekaligus menyerahkan 10 unit kendaraan besutannya untuk diuji coba oleh pemerintah Indonesia.
Kesepuluh kendaraan tersebut terdiri dari delapan unit sport utility vehicle (SUV) Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) dan dua unit kendaraan listrik murni i-MiEV serta empat unit pengisian daya (charging units).
“Nota kesepahaman merupakan bentuk kepercayaan pemerintah Indonesia kepada teknologi listrik Mitsubishi, kami senang dapat berperan mengurangi emisi dan mendukung transisi ke era ekonomi rendah karbon,” kata Masuko dalam keterangan resmi.
Nantinya, kesepuluh kendaraan akan diserahkan melalui Kementerian Perindustrian, berbagai organisasi, termasuk universitas/perguruan tinggi nasional dan lembaga penelitian.
Masuko mengungkapkan pihaknya berupaya mendukung langkah pemerintah Indonesia dalam mengembangkan kendaraan ramah lingkungan untuk menekan emisi gas buang karbon monoksida (CO).
Pemerintah nantinya akan melakukan langkah eksplorasi berbagai kebijakan baru dan program insentif untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik bagi pengemudi dan produsen.
“Pemerintah Indonesia dan kami juga akan melakukan studi bersama untuk menguji efisiensi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia,” ujarnya.
Terpisah, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, mengatakan rencana uji coba kendaraan listrik akan dilakukan akhir Desember 2017. Saat proses pengujian , Mitsubishi memastikan akan melakukan riset terkait regulasi yang kini tengah dirancang.
“Diharapkan regulasi dan fasilitas akan keluar pada awal tahun depan. Sehingga insentif untuk mobil (hijau) itu akan ditingkatkan,” kata Airlangga saat ditemui di pabrik Sokonindo di Serang, Banten, Selasa (28/11).
Namun ia belum bisa mengungkapkan besaran insentif yang nantinya akan diterima produsen mobil listrik yang memasarkan kendaraannya. “Lagi nego (berapa besaran). Makanya saya juga belum tau,” kata dia. (evn/evn)