Mengapa Dadang Jadi Narasumber Mewakili Aremania di Mata Najwa?

  • Whatsapp

Jakarta, Berita Viral

Program televisi Mata Najwa mengungkapkan alasan memilih Dadang Indarto sebagai narasumber yang mewakili Aremania soal Tragedi Kanjuruhan.

Dadang mendadak viral di media sosial usai menjadi narasumber di program Mata Najwa. Ia dianggap tak cakap bicara dan malah memberikan pernyataan kontroversial yang membuat fan Arema lainnya berang.

Dadang sendiri sudah mengklarifikasi bahwa ia keliru merangkai kata terkait permintaan kelompok suporter Persebaya Surabaya, Bonek, yang ingin mendatangi Kanjuruhan sebagai bentuk solidaritas dan wujud perdamaian atas rivalitas yang selama ini terjadi.

Namun pernyataan Dadang sudah kadung memicu kontroversi di kalangan suporter Aremania sendiri. Ia dinilai tak mewakili suara hati fan Singo Edan secara keseluruhan.

“Aremania bukan organisasi. Tak ada pengurus. Tak ada ketua atau jubir. Cukup tricky untuk mencari perwakilan resmi, apalagi situasi tribune itu dinamis dan kadang beragam,” buka Mata Najwa dalam sebuah utas di Twitter.

“Pilihannya Sam Yuli Sumpil. Bukan semata ukuran popularitas, tapi juga karena ia dirijen. Di stadion, dirijen bisa berpengaruh menentukan ritme tribun. Tapi Sam Yuli tak bisa ke Jakarta. Ia mengaku masih terpukul, dan masih perlu banyak takziah,” lanjut keterangan tersebut.

Yuli Sumpil, dirigen Aremania yang lebih dikenal publik, mengaku tak siap untuk berbicara di acara Mata Najwa. Sam Yuli, begitu ia akrab disapa, menyetujui Dadang sebagai pengganti jadi narasumber.

“Sepanjang video call, Sam Yuli ditemani Dadang Indarto. Kami bertanya siapa yang menggantikan? Apakah Dadang? Sam Yuli setuju.”

“Kami tak menerima Dadang tanpa checking. Yang paling awal dicek, sikap Dadang atas angle Mata Najwa: usut tuntas & perdamaian. Saat percakapan [semacam pre-interview], pernyataannya layak. Ia jelas menuntut keadilan.”

Karena Dadang kurang dikenal di luar Malang, Mata Najwa, melakukan verifikasi ulang dan memastikan sosok ini memang Aremania.

“Ia muncul dalam banyak pemberitaan advokasi korban, bahkan hadir bersama aktivis Kontras Andy Irfan. Tim kami datang saat konpres pembentukan Tim Pencari Fakta Arema, dan Dadang duduk di sebelah Sam Yuli bersama yang lain, termasuk Sam Ambon Fanda. Dadang pula yang mewakili mereka.”

“Verifikasi terakhir: Apakah ia Aremania yang aktif ke tribun atau tidak? Setelah dicek, dia memang aktif di tribun, yaitu di tribun selatan, tepatnya gate 12.”

Dalam sesi video call dengan Dadang, Yuli Sumpil juga berada di sampingnya. Hanya saja pernyataan Dadang yang sedang dirundung kesedihan kurang sejalan dengan Aremania lainnya.

Dadang pun memohon maaf lewat media sosial mengenai salah ucap di acara Mata Najwa.

“Assalamualaikum, saya Dadang, secara pribadi mohon maaf. Mungkin ada kekeliruan omongan saya. Tidak ada maksud menolak kedatangan teman-teman Bonek ke Malang. Teman-teman suporter ke Malang, enggak ada. Khususnya kepada Bonek sepurone [mohon maaf],” ujar Dadang dalam video berdurasi dua menit.

Dadang juga menjelaskan tak ingin menolak kehadiran Bonek dalam rangka duka cita dan mempersilakan para suporter dari berbagai pihak datang ke Malang untuk mengikuti tahlilan di Kanjuruhan.

“Cak [Andie] Peci, dulur-dulur Bonek kabeh, sepurone sangat ya [Cak Peci, saudara-saudara Bonek semua, mohon maaf sekali ya],” ucap Dadang di video yang sama.

[Gambas:Video BRV]

(jun/har)






Source by [author_name]

Pos terkait

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments