Gus Samsudin Bakal Lapor Pesulap Merah Lagi ke Polres Blitar

  • Whatsapp

Jakarta, Berita Viral

Samsudin Jadab alias Gus Samsudin mengatakan ia akan kembali melaporkan Marcel Radhival atau Pesulap Merah, atas tuduhan kerusuhan dan perusakan di Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar Jawa Timur.

Hal itu diungkapkan Samsudin usai menjalani pemeriksaan terkait laporan pertamanya terhadap Pesulap Merah, di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jumat (12/8).

“Kami tidak hanya melaporkan di Polda Jatim tapi juga di Polres Blitar, bukan hanya tentang pencemaran nama baik, tapi juga tentang kerusuhan dan juga perusakan yang diakibatkan oleh kedatangan dari Bang Marcel,” kata Samsudin.

Laporan keduanya terhadap Pesulap Merah ini, kata dia akan dilakukannya di Polres Blitar. Saat ini kuasa hukumnya pun sedang mempersiapkan berkas-berkasnya.

“Insya Allah segera ke polres, ini masih kami persiapkan laporan kami ke Polres Blitar,” ucapnya.

Kuasa Hukum Samsudin, Priarno mengatakan bahwa laporan ini berdasar pada tiga peristiwa yang dilakukan oleh Pesulap Merah. Pertama adalah tudingan Pesulap Merah kepada kliennya tentang pengobatan yang memakai trik sulap dan penipuan.

“Lalu terlapor datang ke padepokan, tanggal 20 Juli sekitar pukul 15.00 WIB, tanpa koordinasi, tanpa perjanjian dan malah tanpa beradab, tanpa beretika, tanpa sopan santun,” ucapnya.

Akibat kedatangan Pesulap Merah itu, kata Priarno ada peralatan elektronik pemerintah desa sekitar yang diretas. Dan beberapa hari kemudian padepokan pun digeruduk sejumlah massa, mereka pun melakukan pengerusakan.

Ia menyebut sekelompok massa itu telah terpengaruh oleh pernyataan-pernyataan pesulap merah. Karena itu ia pun bakal melaporkan kejadian itu ke kepolisian.

“Opininya tergiring oleh terlapor, tergiring oleh perbuatan terlapor yang sedemikian pencemarannya, penyerangan terhadap harkat martabatnya Gus Samsudin, akhirnya opininya seperti itu, dampaknya seperti itu,” pungkas dia.

Klaim Alami Kerugian

Samsudin juga mengklaim mengalami kerugian akibat dicabutnya izin Padepokan. Ia juga mengklaim pembangunan pesantrennya terhenti. Samsudin mengaku ia sedang membangun pesantren di kompleks padepokannya. Pesantren itu dihuni oleh para pengikut dan santri yang ingin belajar pengobatan kepadanya.

“Kalau untuk [kerugian] pribadi nggak masalah, ini untuk pondok pesantren. Ponpes kan sedang dalam taraf pembangunan,” kata Samsudin.

Akibat dicabutnya izin, maka praktik pengobatan Samsudin dan kegiatan lain di padepokan pun terhenti. Hal itu pun berpengaruh pada pembangunan pesantren.

“Sekarang kan terhenti pembangunan ponpesnya, jadi masalahnya di pondok,” ujarnya.

Sementara untuk dirinya pribadi, Samsudin mengaku tak terlalu mengalami kendala meski tak bisa membuka praktiknya. Ia mengaku masih memiliki bisnis lain.

“Ya alhamdulillah sih, saya sih ya biasa saja lah, punya usaha yang lain juga. Selain itu, apapun yang didapatkan dari padepokan kan untuk pembangunan ponpes untuk santri-santri, anak-anak yang ada di padepokan, ini sedang kami usahakan,” pungkas dia. 

Sebelumnya, Samsudin melaporkan Marcel Radhival atau yang dikenal sebagai Pesulap Merah ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Timur (Jatim), Rabu (8/2). Marcel dianggap telah mencemarkan nama baik Samsudin di YouTube. Selain itu ia juga dipolisikan dengan tuduhan ujaran kebencian.

(frd/DAL)

[Gambas:Video BRV]


Source by [author_name]

Pos terkait

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments