Fikri/Bagas Buas di Belantara Ganda Putra yang Ganas

  • Whatsapp

Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi BRVIndonesia.com

Jakarta, Berita Viral

Bacaan Lainnya

Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana berhasil jadi juara All England 2022. Fikri/Bagas membuktikan mereka juga bisa tampil buas di tengah persaingan ketat dan ganas di nomor ganda putra Indonesia.

Di atas kertas, Fikri/Bagas tidak masuk hitungan sebagai favorit juara All England. All England 2022 adalah turnamen All England pertama dalam karier mereka.

Selain itu kiprah mereka juga tak terlalu mencolok dan menonjol di turnamen-turnamen sebelumnya.

Tetapi yang terjadi kemudian, Fikri/Bagas mampu menjadikan All England 2022 sebagai pekan penuh kegembiraan bagi mereka, dan pekan yang mengecewakan bagi lawan-lawannya.

Drawing Fikri/Bagas sebagai pemain non unggulan terbilang buruk. Mereka sudah harus berjumpa rekan satu pelatnas, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan.

Laga lawan rekan sepelatnas tidak akan pernah jadi mudah lantaran mereka sudah saling mengenal permainan satu sama lain.

Namun ternyata bukan hanya Pramudya/Yeremia yang jadi korban kehebatan Fikri/Bagas. Berturut-turut, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga tumbang di hadapan mereka.

Tiga nama ganda terakhir merupakan tiga unggulan teratas. Hal itu sekaligus mempertegas bahwa Fikri/Bagas juara All England adalah sesuatu yang memang layak dan pantas.

Mencermati permainan Fikri/Bagas sepanjang All England, mereka menunjukkan permainan yang enerjik dan penuh kepercayaan diri.

Fikri di depan net tidak gentar dan tidak gugup menghadapi lawan manapun, termasuk dua seniornya yaitu Kevin dan Hendra.

Bagas juga bisa jadi penggebuk yang ganas di belakang. Mental Fikri/Bagas juga teruji saat mereka bisa selamat dari tiga match point lawan pada kedudukan 17-20 saat berjumpa Hoki/Kobayashi dan kemudian keluar sebagai pemenang.

Titel juara All England bagi Fikri/Bagas adalah pernyataan penegasan. Fikri/Bagas yang selama ini seolah berada dalam bayang-bayang juga punya kemampuan untuk keluar bersaing di permukaan.

Dari segi usia Fikri dan Bagas sejatinya tidak terlalu muda. Di 2022 Fikri akan berumur 23, sedangkan Bagas menginjak 24.

Ketika Fikri dan Bagas mulai menjejakkan kaki di pelatnas Cipayung, nama-nama Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sudah jadi wajah utama ganda putra Indonesia. Belum lagi menimbang kehebatan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang tidak luntur termakan usia. Belum lagi ganda putra Indonesia lainnya yang juga berdiri di peringkat 30 besar dunia.

Pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu jadi kerugian besar bagi Fikri/Bagas yang selama ini masih jadi layer kedua dan berusaha menembus persaingan level utama. Ketiadaan turnamen membuat mereka tak punya kompetisi untuk menempa diri.

Saat mulai kembali aktif mengikuti sejumlah turnamen di 2021, hasil Fikri/Bagas juga tak terbilang mengesankan. Malah yang kemudian terjadi adalah mereka terlihat tersusul oleh ganda yang secara usia ada di bawah mereka.

Bahkan dalam pemilihan Piala Thomas 2020 lalu, nama Fikri/Bagas tidak masuk proyeksi sebagai ganda keempat Indonesia. Fikri/Bagas seolah berada jauh dalam pusaran persaingan namun di pengujung tahun mereka tetap dinyatakan bisa bertahan di jajaran penghuni tim nasional.

Tahun 2022 boleh dibilang jadi momen-momen penentuan bagi Fikri/Bagas. Andai mereka masih sulit bersinar tahun ini, bisa jadi yang mereka lihat di akhir tahun 2022 adalah kemungkinan makin mendekat dengan pintu keluar Pelatnas Cipayung.

Tiga bulan tahun 2022 berjalan, pada turnamen perorangan perdana di 2022 yang mereka mainkan, di turnamen All England pertama yang mereka rasakan, Fikri/Bagas berdiri di podium kemenangan.

Fikri dan Bagas bisa membuktikan bahwa persaingan keras di keseharian ganda putra pelatnas Cipayung akhirnya juga membentuk mereka sebagai ganda putra yang buas bagi lawan. Tingginya level latihan dan sparring dalam keseharian bisa diaplikasikan dengan baik oleh Fikri/Bagas sepanjang gelaran All England.

Kemenangan Fikri/Bagas telah mengantar mereka ke permukaan, namun bukan berarti mereka kini sudah berada dalam posisi nyaman.

Gelar All England bakal membuat Fikri/Bagas jadi sorotan tetapi tiap perjalanan mereka di turnamen-turnamen berikutnya tidak akan mendadak berubah drastis menjadi jalan yang lapang.

Fikri/Bagas belum masuk zona delapan besar yang merupakan zona unggulan dan BWF sejauh ini belum menghapus pembekuan ranking sejak pandemi Covid-19 melanda.

Itu berarti Fikri/Bagas masih akan bersiap menghadapi lawan-lawan tangguh sejak babak pertama. Momen-momen itulah yang jadi penentuan bahwa Fikri/Bagas bisa terbang makin tinggi dari titik ini.

Sedangkan bagi ganda putra Indonesia lainnya, sukses Fikri/Bagas akan membakar dan menyalakan motivasi untuk berbuat lebih hebat lagi. Di tengah persaingan yang sportif dan sehat, tentu tetap ada rasa persaingan yang menggeliat di balik ucapan selamat.

Ketika persaingan makin ganas di nomor ganda putra pelatnas, Herry Iman Pierngadi dan Aryono Miranat akan jadi sosok yang paling bisa tersenyum puas.

[Gambas:Video BRV]

(ptr/har)


LEBIH BANYAK DARI KOLUMNIS

Source by [author_name]

Pos terkait

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments