Demokrat: Cerita AS Bantu SBY di Pilpres 2004 Halusinasi Tingkat Dewa

  • Whatsapp

Jakarta, Berita Viral

Bacaan Lainnya

Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengatakan cerita Amerika Serikat (AS) terlibat dalam kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pilpres 2004 halusinasi tingkat dewa.

“Menurut saya, karangan cerita yang menyebut pemerintah AS terlibat memenangkan SBY-JK adalah halusinasi tingkat dewa. Tudingan-tudingan seperti itu sangat berbahaya,” kata Syahrial saat dikonfirmasi, Rabu (28/9).

Syahrial menyebut mendiang suami Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri,Taufik Kiemas justru yang tiba-tiba menyampaikan pernyataan bahwa TNI AD sudah dikendalikan oleh AS, dua hari jelang pencoblosan putaran kedua Pilpres 2004.

“Melalui seorang kerabat keluarga Teuku Umar, dua hari menjelang pencoblosan putaran kedua Pilpres 2004, Bang Taufik Kiemas mengatakan, AD sudah dikendalikan Amerika,” ujarnya.

Menurutnya, pernyataan Taufik Kiemas tak sesuai fakta. Ia mengatakan tokoh senior Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Suko Sudarso pernah bertanya kepada SBY tentang kesan ketidakberpihakan TNI AD terhadap pasangan SBY-JK di Pilpres 2004.

Merespons pertanyaan itu, menurut Syahrial, SBY menjawab bahwa KSAD ketika itu Ryamizard Ryacudu merupakan kawan dan bisa membangun komunikasi dengan dirinya secara langsung.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membenarkan bahwa kepentingan luar negeri AS merupakan pemicu keretakan hubungan SBY dengan Megawati.

Pernyataan Hasto mengonfirmasi cerita politikus Partai Nasdem Zulfan Lindan. Dalam acara Blakblakan di kanal YouTube Detik.com, Zulfan menyebut keretakan hubungan Megawati dan SBY bermula dari telepon Presiden AS George W Bush.

Saat menjadi Presiden AS, Bush lewat sambungan telepon sempat meminta Mega agar Indonesia mendukung agresi militer AS ke Irak. Namun, Megawati menolak karena Indonesia memiliki kepentingan luar negeri sendiri.

“Apa yang disampaikan Bang Zulfan Lindan betul,” kata Hasto saat dikonfirmasi, Rabu (28/9).

Hasto menyebut Megawati sebetulnya memiliki hubungan personal yang baik dengan Bush. Namun, Megawati memiliki kebijakan luar negeri yang banyak berseberangan dengan AS.

Menurut Hasto, karena hal itu, dukungan AS kemudian beralih ke SBY pada Pilpres 2004.

“Kebijakan luar negeri Ibu Megawati banyak yang tidak sejalan dengan kepentingan nasional Amerika Serikat. Atas dasar hal tersebut, maka preferensi pol USA kemudian beralih ke SBY,” ujarnya.

(mts/fra)

[Gambas:Video BRV]


Pos terkait

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments