Debat Pilkada Tangsel, Mulai dari Pancasila hingga Daun Kelor

  • Whatsapp

Jakarta, Berita Viral

Tiga pasangan calon beradu program unggulan dalam debat perdana Pilkada Kota Tangerang Selatan 2002. Mereka mengadu visi dan misi untuk pertama kalinya di muka publik.

Pasangan calon nomor urut 1, Muhammad-Rahayu Saraswati, memperkenalkan diri sebagai satu-satunya calon yang mengusung Pancasila dan NKRI. Hal itu mereka sampaikan pada sesi pertama debat.

“Kami pun satu-satunya paslon yang mengajukan Tangsel dalam visi-misi-program kepada KPU Kota Tangerang Selatan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan semangat Pancasila dan UUD 1945,” kata Sara mengawali debat, Minggu (22/11).

Dalam debat itu, Muhammad-Sara menawarkan sejumlah program. Beberapa di antaranya adalah pembangunan lapangan sepak bola di setiap kelurahan.

Mereka juga berjanji memberikan kesempatan serta pendampingan bagi perempuan dan kaum disabilitas. Muhammad-Sara pun menawarkan solusi bagi masalah pengelolaan sampah di Tangsel.

Sara menyampaikan Tangsel kekurangan sumber daya dalam mengelola sampah. Tangsel hanya punya 150 orang tenaga kebersihan dan 40 armada untuk melayani 54 kelurahan.

“Kita akan hadirkan bukan hanya 1 tapi 2 pabrik pengolahan limbah,” ucap ponakan Ketum Gerindra Prabowo Subianto itu.

“Kami siap menggait investor yang tidak butuh 1 rupiah pun dari APBD, mereka mengolah limbah sampai jadi bahan bangunan atau alternatif aspal,” imbuh Sara.

Sementara itu, pasangan nomor urut 2, Siti Nur Azizah Ma’ruf Amin-Ruhamaben menggebrak sejak awal debat. Azizah menyentil soal oligarki di Pemkot Tangsel.

Wasekjen Partai Demokrat itu menyebut banyak pekerjaan rumah Tangsel yang belum selesai sejak berdiri 12 tahun lalu. Salah satu faktor utamanya adalah budaya oligarki di pemerintahan kota.

“Azizah-Ruhama adalah pemimpin dengan pengalaman 20 tahun di birokrasi nasional dan seorang teknokrat dengan semangat perubahan dan melayani. Serta terlepas dari beban masa lalu, utamanya adalah beban budaya oligarki,” ucap Azizah.

Dalam debat, Azizah-Ruhamaben mengumbar sejumlah program. Beberapa di antaranya adalah peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan dan pembenahan birokrasi Tangsel.

Putri Wapres Ma’ruf Amin ini juga kembali menggagas gerakan daun kelor. Menurutnya, menanam daun kelor secara bersama-sama bisa memulai gaya hidup sehat hingga peningkatan ekonomi.

“Kelor ini ikon gerakan untuk merespons situasi pandemi. Dia punya nilai ekonomis dan kesehatan karena ini tanaman rakyat yang direkomendasikan WHO, dan bisa mengatasi persoalan pandemi Covid,” ucap Azizah.

Kemudian pasangan nomor urut 3 hadir dengan titel petahana. Benjamin Davnie-Pilar Saga konsisten memaparkan keberhasilan Pemerintah Kota Tangsel saat dipimpin Airin-Benjamin.

Benjamin menyebut Tangsel sudah berkembang pesat sejak berdiri pada 2008. Dahulu, penduduk Tangsel hanya 900 ribu. Kini ada 1,7 juta jiwa di Tangsel dan diprediksi mencapai 3 juta jiwa.

“Tentu perlu ditangani secara baik dan tepat dengan kebijakan-kebijakan pemerintahan kota yang melibatkan seluruh stakeholder di Tangerang Selatan,” ucap Benjamin mempromosikan diri.

Saat berdebat, Benjamin-Pilar menawarkan program baru. Beberapa di antaranya adalah penambahan bank sampah dan pembangkit listrik tenaga sampah untuk merespons 900 ton sampah per hari di Tangsel.

Mereka juga menawarkan peningkatan pelayanan kesehatan. Belajar dari pandemi Covid-19, Ben-Pilar berjanji menghadirkan rumah sakit di setiap kecamatan di Tangsel.

“Ke depannya, target kami setiap kecamatan memiliki RSUD sendiri, ada tipe b, c, dan d di Tangsel. Sehingga akhirnya layanan publik kesehatan bisa tertangani dengan baik,” tutur Pilar yang masih punya hubungan darah dengan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diani.

(dhf/bmw/bmw)


[Gambas:Video BRV]


Source by [author_name]

Pos terkait

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments