Makassar, Berita Viral —
Sejumlah personel gabungan kepolisian disiagakan di sekitar asrama mahasiswa Papua setelah insiden bentrok yang melibatkan anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) setempat dengan massa aksi tolak Daerah Otonom Baru (DOB), Rabu (8/6).
Sebelumnya massa mahasiswa Papua melakukan aksi tolak DOB di depan asrama tersebut, dan didatangi anggota ormas yang hendak membubarkan mereka. Bentrokan pun terjadi di antara dua kelompok itu, hingga jatuh korban luka yang harus dilarikan ke rumah sakit.
“Sekitar 30 personel yang disiagakan dan ditambah dari personel Samapta Polrestabes,” kata Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Darminto di lokasi, Rabu (8/6).
Pengamanan tersebut dilakukan, kata Darminto untuk mengantisipasi tindakan balasan dari kelompok ormas yang terlibat bentrokan dengan mahasiswa Papua yang menggelar aksi unjuk rasa menolak pembentukan daerah otonomi baru (DOB).
“Untuk saat ini kondisi pascakejadian itu masih dalam situasi kondusif, namun personel tetap disiagakan,” jelasnya.
Personel gabungan saat ini, kata Darminto, masih melakukan pengamanan di sekitar lokasi asrama mahasiswa Papua di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kota Makassar.
Sebelumnya, salah satu organisasi masyarakat (Ormas) di Makassar, Sulawesi Selatan, terlibat bentrok dengan sejumlah mahasiswa asal Papua di depan asrama mahasiswa Papua di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Mengakibatkan enam anggota ormas dilarikan ke rumah sakit.
Bentrokan itu terjadi saat demo mahasiswa Papua terkait penolakan pembentukan daerah otonomi baru (DOB) yang berlangsung di depan asrama mahasiswa. Kemudian ormas tersebut hendak membubarkan aksi unjuk rasa mahasiswa, tak terima hal itu sehingga mahasiswa Papua langsung melempari sejumlah anggota ormas dengan batu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, semua korban yang dilarikan ke rumah sakit itu berasal dari ormas yang mencoba menghentikan aksi unjuk rasa mahasiswa Papua.
Terkait aksi demonstrasi tersebut, Darminto mengatakan tak ada pemberitahuan kepada pihak kepolisian sebelumnya.
“Tidak ada izinnya itu,” ucapnya.
(mir/kid)
[Gambas:Video BRV]
