Jakarta, Berita Viral —
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) meminta pihak kepolisian tidak lagi membawa kendaraan taktis (rantis) saat melakukan pengamanan di pertandingan sepak bola.
CEO APPI Hardika Aji menyampaikan tuntutan ini dalam rapat koordinasi dengan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam).
“Jangan terus menerus selalu menggunakan rantis untuk ke depan,” kata Aji usai rapat, Senin (10/10).
Rantis sering digunakan polisi untuk masuk-keluar tim tamu pertandingan panas sepak bola di Indonesia, seperti Arema FC vs Persebaya Surabaya atau Persib Bandung vs Persija Jakarta.
Aji menilai penggunaan rantis dalam pertandingan bukan solusi untuk mengatasi kerumunan yang ricuh. Ia juga meminta agar seluruh pihak terkait duduk membahas standar operasional prosedur (SOP) untuk pengamanan pertandingan sepak bola.
“Tidak selamanya rantis menjadi andalan saat adanya liga klasik. Jadi perlu duduk bareng dari semua pihak,” papar Aji.
Sementara itu Presiden APPI Andritany Ardhiyasa menyebut korban tewas dalam Tragedi Kanjuruhan merupakan pahlawan di dunia sepak bola. Ia berharap tragedi ini mengarahkan sepak bola nasional menuju perbaikan.
“Ini tentu bukan yang bagus, tapi jangan pernah kita sia-siakan itu, mereka adalah pahlawan sepak bola, dan jangan 131 itu menjadi sia-sia,” ucap Andritany.
Sebelumnya Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) juga ikut hadir dalam rakor TGIPF untuk menyerahkan hasil investigasi. Diketahui Kompolnas juga telah menerjunkan tim ke Malang, Jawa Timur, terkait tragedi itu.
Komisioner Kompolnas Benny Mamoto menegaskan sejauh ini belum ada kesimpulan yang bisa diambil terkait Tragedi Kanjuruhan karena masih dalam proses pengumpulan barang bukti.
(cfd/har)